Senin, 13 Mei 2013

Unsur unsur intrinsik dan ekstrisik pada novel

Novel adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Novel merupakan karya bentuk imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas permasalahan mengenai kehidupan seorang tokoh atau beberapa tokoh. Pada pembelajaran ini akan mengajak kamu untuk menemukan unsur intrinsik dan ekstrinsik pada sebuah novel.

1. Unsur Intrinsik

Unsur Intrinsik, yaitu unsur pembangun cerita yang berasal dari dalam cerita itu sendiri. Unsur ini meliputi berikut ini.
a. Tema, merupakan gagasan pokok cerita yang diangkat pengarang dalam novelnya. Tema dapat menyangkut segala persoalan di kehidupan. Antara lain masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, keagamaan, dan sebagainya.

b. Penokohan, merupakan pelaku dalam cerita.

c. Amanat, merupakan pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui cerita dalam novel. Untuk menemukan sebuah amanat cerita, tidak cukup dengan membaca dua atau tiga paragraf saja, melainkan kamu harus membaca keseluruhan ceritanya.

d. Setting, merupakan tempat, suasana, dan waktu terjadinya cerita dalam novel.

e. Sudut pandang pengarang, yaitu kedudukan pengarang dalam memposisikan dirinya dalam suatu cerita. Aku-an, dia-an, atau sebagai orang yang serba tahu.

f. Alur, merupakan pola pengembangan cerita berupa rangkaian peristiwa yang terjadi. Jenis-jenis alur, yaitu sebagai berikut.
  1. Alur maju, yaitu alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan urutan waktu (naratif) dan urutan peristiwa (kronologis).
  2. Alur mundur, yaitu alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita ke masa atau waktu sebelumnya.
  3. Alur campuran (flashback), yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur. Cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal, dilanjutkan ke akhir cerita.
Bagian-bagian alur/peristiwa yaitu sebagai berikut.
  1. Tahap pengenalan, tahap ini dimunculkan sebuah cerita dengan mengenalkan tokoh, situasi, latar, waktu, dan sebagainya.
  2. Tahap peristiwa, tahap dimunculkannya suatu peristiwa sebagai penggerak cerita.
  3. Tahap muncul konflik, tahap dimunculkannya permasalahan yang menimbulkan pertentangan dan ketegangan antartokoh.
  4. Tahap konflik memuncak, tahap permasalahan/ketegangan berada pada titik paling atas (puncak).
  5. Tahap penyelesaian, tahap permasalahan mulai ada penyelesaian (jalan keluar) menuju ke akhir cerita.
  6. Sudut pandang (point of view): cara pandang pengarang dalam menempatkan dirinya saat bercerita.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik, yaitu unsur pembangun cerita yang berasal dari luar cerita. Namun, unsur ini cukup memengaruhi cerita yang dibuat. Unsur ini meliputi nilai moral, agama, sosial, budaya, pendidikan, ideologi yang melatarbelakangi kehidupan pengarang, dan bahasa.

3. Jenis-Jenis Novel

Novel dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu novel sastra (serius), novel populer, dan novel terjemahan.
Novel Sastra Novel Populer
  • Mengandung kebaruan (inovasi), kepaduan (koherensi), keaslian (orisnalitas), kematangan (intelektualitas), dan kedalaman (eksploratif).
  • Dibaca untuk menyempurnakan diri.
  • Berfungsi sosial.
  • Menyimpan nilai keabdian.
  • Isinya mengungkapkan kenyataan.
  • Diperhatikan oleh para kritikus sastra.
Contoh: Layar Terkembang, Belenggu, Sengsara Membawa Nikmat, dan sebagainya.
  • Kurang menampilkan unsur-unsur seperti pada novel sastra, kurang menampilkan konflik batin, atau problem sosio kultural, berakhir happy-anding.
  • Dibaca untuk kepentingan hiburan semata.
  • Berfungsi personal.
  • Menyimpan nilai kesementaraan (trowaway novels).
  • Isinya hanya merupakan kenyataan semu.
  • Tidak diulas oleh para kritikus sastra.
Contoh: Lupus, Olga dan Sepatu Roda, dan sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar